Dari Dapur Kecilku

https://id.pinterest.com/

Sebenarnya aku bukan perempuan yang jago memasak. Karena saat gadis bisa dihitung jari aku menghabiskan waktu di dapur. Padahal waktu itu pun cuma sekedar membantu ibuku menyiapkan makanan, bukan menjadi si empunya dapur. Cenderung malas bersentuhan dengan dapur. Wkwkwkwk. Tapi waktu itu aku punya cita-cita saat berkeluarga nanti akan memasakan makanan yang enak untuk suami dan anak-anakku. Membuatkan bekal makan siang saat mereka bekerja dan sekolah. Waaah.. gimana itu ya? Padahal dulu malas berkutat di dapur impiannya memasak buat orang lain. Tapi kan punya keinginan, hanya males bergerak saja.. hehe. 

Saat awal menikah, aku juga tidak bisa langsung terjun ke dunia perdapuran. Karena masih tinggal bersama orang tua. Iya enak masih ada yang masakin. Awal mula belajar sedikit demi sedikit tentang masakan saat anakku mulai MPASI. Karena waktu itu anakku termasuk yang agak susah menyukai makanan dan sempet GTM PARAH. Jadi mau gak mau ibunya bereksperimen dengan segala macam resep MPASI, sampai beli buku resep MPASI segala. Tapi alhamdulillah sekarang usia 3 tahun, makanan apa saja dilahap olehnya

Di pertengahan tahun 2020, saat pindah ke rumah sendiri. Alhamdulillah. Dan kebetulan alhamdulillah memilih berhenti bekerja dan fokus dirumah saja. Ini cerita awal mula benar-benar terjun ke dunia perdapuran, masak memasak. Dari nyari ide masakan, beli bahan sendiri ke pasar dan memasak dengan modal mengintip resep di cookpad. Saat mengingat masa awal-awal itu kayaknya aku tuh super rempong, masak masakan sederhana saja kadang sampai luamaaa bangett. Sekarang sejam saja bisa menghasilkan 2-3 sajian masakan sederhana. Wow.. bagaimana? Kok bisa? Memang betul pengalaman berbicara serta tidak lupa belajar food preparation dan resep bumbu dasar. 

Bukan cuma bangga dengan pencapaian saat ini, yang dulunya keahlian memasakku bener - bener nol sekarang bisa menyajikan makanan yang layak dimakan. Selain itu ada hikmah yang bisa dipelajari dari dapur kecil itu, bagi seorang istri. Dari dapur dari masakan yang tersaji, seberapun sederhananya masakan itu, bumbu - bumbu yang ditambahkan dalam masakan akan menambah juga bumbu - bumbu keharmonisan di dalam rumah tangga.  Aku percaya setiap suami akan senang disajikan makanan oleh istrinya. Karena memang juga salah satu kebutuhan manusia untuk hidup adalah makan. Tetapi akan lebih nikmat bila dimasakan oleh orang tersayang. Jadi buatku jangan malas untuk belajar dan upgrade skill memasak. Emang gak pernah gagal selama memasak? sering dongg.... sampai rasanya males balik ke dapur lagi. Tapi suami gak pernah komentar negatif, jadi istrinya cepat kembali moodnya untuk masak lagi. 

Hikmah lain yang di dapat dari dapur adalah sarana mengakrabkan diri dengan ibu mertua. Apalagi kalau ibu mertuanya gemar memasak. Sering-sering deh temenin memasak di dapur. Selain bisa dekat dengan ibu mertua, kita bisa belajar memasak dari beliau serta tahu resep-resep masakan kesukaan suami. Kenapa harus mengakrabkan diri dengan mertua? Biar rumah tangga kita diberi keberkahan dunia dan akhirat. Aamin. Karena ibu mertua adalah ibu dari suami kita, yang harus dihormati suami begitu juga dengan kita. Ingat posisi ibu sangat diistimewakan dalam islam, do'a seorang ibu dapat menembus langit. Biarpun tidak bisa sedekat dengan ibu sendiri, setidaknya tidak ada rasa cuek apalagi permusuhan antara mertua dan menantu seperti dalam sinetron-sinetron. 

Selain disayang suami dan ibu mertua, dari masakan yang kita sajikan menumbuhkan rasa sayang juga dari anak-anak kita. Kelak ketika anak kita dewasa, pasti masakan ibunya adalah salah satu yang akan  selalu mereka rindukan. Itulah cerita dari dapur kecilku. ^-^



Komentar